Lakukan Sepenuh Hati
Lakukan Sepenuh Hati
Suatu hari, ada seorang tukang bangunan yang sudah tua. Ia ingin menikmati hasil jerih payahnya dan mundur dari pekerjaannya, maka ia pun menyampaikan hal itu kepada bosnya. Sang bos amat sedih mendengarnya, sebab hasil pekerjaan tukang itu selalu memuaskan. Si bos tersenyum pahit, ia berkata,
“Baiklah, namun ada tugas terakhir untukmu”
“Apa, Tuan?” tanya pria tua itu dengan malas
“Bangunlah sebuah rumah” ujar Bos
“Kali ini kau bebas menggunakan bahan terbaik”
Namun karena malas, pria itu mengerjakan dengan tidak niat. Bahan yang gunakan jelek. Setelah jadi, ia bertanya,
“Untuk siap rumah itu, Tuan”
“Untukmu”
Tukang itu terkejut. Si bos melanjutkan
“Hadiah untuk hari tuamu, pengganti hari mudamu yang kurampas”
Sang tukang pun menangis, menyesal.
Berusaha menjalankan sesuatu sebaik-baiknya, karena siapa tahu ada kejutan diakhirnya :)
Suatu hari, ada seorang tukang bangunan yang sudah tua. Ia ingin menikmati hasil jerih payahnya dan mundur dari pekerjaannya, maka ia pun menyampaikan hal itu kepada bosnya. Sang bos amat sedih mendengarnya, sebab hasil pekerjaan tukang itu selalu memuaskan. Si bos tersenyum pahit, ia berkata,
“Baiklah, namun ada tugas terakhir untukmu”
“Apa, Tuan?” tanya pria tua itu dengan malas
“Bangunlah sebuah rumah” ujar Bos
“Kali ini kau bebas menggunakan bahan terbaik”
Namun karena malas, pria itu mengerjakan dengan tidak niat. Bahan yang gunakan jelek. Setelah jadi, ia bertanya,
“Untuk siap rumah itu, Tuan”
“Untukmu”
Tukang itu terkejut. Si bos melanjutkan
“Hadiah untuk hari tuamu, pengganti hari mudamu yang kurampas”
Sang tukang pun menangis, menyesal.
Berusaha menjalankan sesuatu sebaik-baiknya, karena siapa tahu ada kejutan diakhirnya :)
Komentar
Posting Komentar